KETIKA BIDADARI ENGGAN TURUN LAGI KE BUMI


Untuk flora bidadari berselendang ungu

di sebuah sore duduk pinggir redup mentari

terbata-bata anak bajang mengeliat memuntahkan kata-kata manis

dari udara terkirim lembaran-lembaran bertuliskan huruf palawa yang enggan ia baca

menangis merindukan bidadri berselendang ungu kembali berpijak di bumi nan limpah loh jenawi

maraung-raung sehingga petir menyambar sekeras gunung memuntahkan lahar panas

teratap dosa dan luka selalu tarpanjat dari iblis di dalam neraka

memikul segunung-gunung tanggung jawab akan keindahan bumi

asa menangis tanpa air mata

jiwa terobek-robek tanpa bekas

teriris kulit ari bagai tersiram setetes cuka

meski aku di jadikan pilihan terakhir bagi mu dunia aku mau

bidadari hanya menatap tanpa raut wajah terlihat

namun aku sadar bahwa ia enggan menginjak kembali ke bumi ini

ia gundah hingga kacau meradang

teriring kata, selamat jalan. dirimu selalu ada dan tetap membekas di hati ku meski kau telah enggan datang lagi kembali


KARYA : OP
Banten,30 Agustus 07
Share this post :

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ary puteri makassar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger