aksi mahasiswa di tunggagi elit politik ??? ( part 2 )

Beberapa bulan kemudian, KONAMI kembali membuat gertakan untuk SBY - Boediono. Mereka mengundang seluruh aktivis yang ada di seluruh Indonesia. Sekitar 200 kampus yang terlibat dalam KONAMI maka sebagian besar perwakilan peserta hadir. Posko Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (KONAMI 2012) yang dilaksanakan pada 27 Jan 2012 berdiri tegak di kampus Universitas Satya Negara Indonesia. (USNI) Jl. Arteri Pondok Indah Jakarta Selatan.
Sebelumnya mahasiswa dalam Konsolidasi Nasional di USNI menyatakan sepakat satu hal yaitu SBY - Boediono harus turun segera. Mereka menuding bahwa SBY-Boediono adalah bagian dari carut marut konflik yang belakangan ini memuncak dan meluas di kalangan masyarakat. Buat mahasiswa upaya untuk menuntaskan agenda reformasi dan pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat tidak akan pernah terwujud bila SBY - Boediono masih berkuasa dan praktek-praktek KKN dan menindas masih tumbuh subur di negeri ini. 
Ini mungkin awal kehancuran SBY, aku katakan inilah kiamat untuk Beliau. Bagaiman dengan Anda ??? Mahasiswa terus saja gencarkan aksi - aksi mereka. Terlepas dari pertemuan tanggal 27 - 28 Januari 2012, mahasiswa kembali melakukannya di setiap daerah pada Senin kemarin.
Dalam tiap aksi yang aku ikuti selama ini, terdengar isu mengenai " AKSI MAHASISWA YANG DITUNGGIANGI ELIT POLITIK ". Aku belum tahu tentang kebenarannya, tapi seperti yang di lansir salah satu majalah online ibukota saat dia mewancarai salah satu Koordinator Aliansi BEM dan Organ Mahasiswa Se-Jabodetabek Rahmad Sholeh saat konferensi pers bertajuk " Tolak kenaikan BBM bersubsidi dan stop politisasi Gerakan Mahasiswa " di Universitas At-tahiriyah Jl. Kampung Melayu Kecil III Bukit Duri Tebet Jakarta Selatan, Jum'at (9/3).
Dirinya berharap agar pemerintah dan DPR membuat kebijakan migas yang lebih pro terhadap rakyat jangan kepada kapitalis asing yang menyedot dan mengeruk SDA Indonesia sehingga selalu tidak beralasan bahwa APBN jebol karena disebabkan subsidi terhadap rakyat.
"Masih ada waktu bagi pemerintah dan DPR untuk mengevaluasi kebijakan yang salah kaprah dan tidak terarah untuk menata kembali ketahanan Migas nasional dengan cara pemutusan Kontrak Kerja Sama dan Nasionalisasi perusahaan Migas Asing adalah salah satu contoh kongkrit bagi pemerintah " katanya.
Rahmad menilai bahwa dalam situasi rencana kenaikan BBM, masih banyak elit politik yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi nasional dengan cara mendompleng gerakan yang dibangun oleh mahasiswa.
"Biarkan kami mahasiswa bergerak sendiri dengan pemikiran dan militansi kami, karena kami yakin kehancuran di negeri ini disebabkan oleh elit politik yang mencoba mengambil keuntungan dan memperkeruh situasi dan memanfaatkan gerakan yang dibangun oleh mahasiswa apalagi gerakan 12 Maret 2012 " ucapnya.
Dirinya berpendapat bahwa pihaknya dengan tegas pada 12 Maret tidak akan turun aksi di depan Istana Negara dengan alasan aksi tersebut sudah di tunggangi elit politik dan bukan murni gerakan mahasiswa, namun pihaknya akan tetap turun aksi pada 13 dan 14 Maret mendatang di depan Gedung DPR/MPR RI dengan tuntutan tolak kenaikan BBM.
Sementara menurut Presidium Hijau Muda Nusantara, Abdullah Kelrey, isu BBM ini bukanlah hal yang baru, tapi sudah menjadi isu-isu lama, dari pergantian presiden terdahulu hingga sekarang isu BBM sudah ada.
"Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar para mahasiswa tidak terjebak pada situasi/isu sekarang ini. Dimana ada partai politik besar yang memainkan isu yang salah satunya adalah Hanura, Gerindra dan PDIP. Isu ini hanya memanfaatkan mahasiswa untuk keuntungan pemilu 2014 " tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua BEM Se-Bekasi, Syamsul berpendapat bahwa Minggu depan pihaknya akan datang ke Gedung DPR untuk memberikan hadiah kepada DPR sebagai simbolisasi berupa 1 liter jirigen premium yang bertuliskan " Rp. 4500 persatu liter ", dan dibawahnya ada tulisan 6.000 yang dicoret.
Adapun isi pernyataan sikap Aliansi BEM dan organ mahasiswa se-Jabodetabek (BEM Nusantara Wilayah Jabodetabek, BEM Se-Bekasi, BEM Batavia Raya, BEM Univ Trisakti, BEM Univ. Bhayangkara Jakarta Raya, Perhimpunan Mahasiswa Jakarta, Gerakan Muda Nusantara, Hijau Muda Nusantara).
1. Menolak kenaikan BBM dan mendesak kepada pemerintah dan DPR untuk segera mengevaluasi kenaikan BBM tersebut karena akan berdampak kepada kenaikan harga kebutuhan masyarakat dan kalau pun terpaksa menaikkan BBM maka kami meminta kepada pemerintah untuk mencari langkah-langkah strategis dalam mengatasi dampak bagi masyarakat.
2. Kami BEM dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM dan Organ Mahasiswa Se-Jabodetabek menyatakan tidak ikut aksi dalam aksi 12 Maret 2012 karena dalam pencermatan kami aksi-aksi yang mengatasnamakan Mahasiswa dengan menolak kenaikan BBM sudah tidak murni lagi karena telah di manfaatkan oleh elit politik tertentu dengan tujuan politik praktis.
3. Kami BEM dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM dan Organ Mahasiswa Se-Jabodetabek mengutuk elit politik yang ikut bermain dan memperkeruh situasi demi keuntungan kelompok dan pribadi.
4. Kami yang tergabung dalam Aliansi BEM dan Organ Mahasiswa Se-Jabodebatabek akan terus menyuarakan Aspirasi untuk kepentingan masyarakat pada umumnya, namun kami menolak di manfaatkan untuk kepentingan politik praktis.
5. Kami mendesak kepada pemerintah untuk segera me-Nasionalisasi aset-aset asing yang menguasai migas nasional untuk kepentingan Rakyat Indonesia.
Kita tak pernah tahu, tapi semua akan terjawab saat mahasiswa di negeri ini benar - benar bersatu. Tanggal 27 Maret 2012, apakah menjadi mimpi buruk untuk SBY - Boediono atau hanya tetap menjadi gertakan dari kawan mahasiswa ??? Siapa yang bisa jawab ???
Share this post :

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ary puteri makassar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger