LAYU SEBELUM BERKEMBANG

“ Tuhan, izinkan aku di Natal tahun ini merasakan cinta – Mu.... !!! “ Tak terasa tahun ini aku resmi menyandang predikat sebagai MAHASISWA !!!! Ya mahasiswa Ekonomi jurusan Akuntansi. Aku bukan lagi anak kecil yang masih pakai seragam, tapi aku telah dewasa. Dan aku bangga dengan predikatku saat ini. Terima kasih Tuhan, Engkau memang the best !!! Berhubung waktu SMA aku aktif di pelayanan, maka di bangku kuliah ini pun aku juga aktif dalam pelayanan. Selain menjadi anggota theater seperti impianku yaitu ingin menjadi seperti Christien Hakim, aku juga masuk ke dalam anggota POSA. Salah satu wadah untuk Ummat Kristiani di kampusku. Ini Natal pertamaku sebagai mahasiswa dan aku di percaya oleh seniorku untuk menjadi seketaris panitia persiapan Natal. Aku sangat senang karena mereka memberikanku tanggung jawab ini. Dan terlebih lagi yang menjadi ketua panitianya adalah Cristian Purnomo, seniorku. Tapi, dia mahasiswa Teknik Informatika. Kak Tian, begitulah biasa dia di panggil sangat pendiam dan dingin terhadap wanita. Dia tinggi, ganteng, putih, macho, juga cerdas. Aku mulai menyukainya sejak pertama kali melihatnya di PSPP, nama kerennya sih OSPEK.... Aku hanya berani menatapnya dari kejauhan. Mengaguminya dalam hati. Aku sadar kalau aku tak mungkin memilikinya karena aku bukanlah siapa – siapa. Alasan aku masuk POSA pun itu karena ada dia. Sambil menyelam minum air, itulah aku saat ini. Aku ingin selalu dekat dengannya. Hari ini masuk bulan Desember, bulan penuh kasih karena sebentar lagi seluruh Umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan Natal. Semua sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya, begitu juga dengan kampusku. Tapi, sayang hari ini cuaca kurang bersahabat. Matahari memuntahkah pijarannya tepat di muka bumi. Keringatku jatuh bercucuran sebesar biji jagung. Aku menegak es teh manis, tapi belum cukup mengusir dahagaku. Aku dan kedua sahabatku, Sinta dan Jovi sedang duduk di kantin. Tiba – tiba datang kak Elis. “ Ternyata kalian ada disini ??? Dari tadi kakak nyariin kalian tau... “ “ Ada apa kak ???? “ tanya Jovi yang sedari tadi membetulkan rambutnya yang baru di rebonding. “ Nanti siang ada rapat persiapan Natal. Imel, apa semua sudah siap ??? “ mata kak Elis langsung tertuju padaku “ Ya Tuhan, rapatnya siang ini ya ??? Aku fikir besok.. “ “ Imelda Sibarani..... Ini udah tanggal 1 Desember loh !!! “ ucap kak Elis gemas Aku hanya bisa senyum sambil memperlihatkan lesung pipi dan gigiku yang putih bersih. Aku benar – benar lupa kalau hari ini tanggal 1 Desember, hari di mana semua data mahasiswa Nasrani harus masuk ke POSA untuk pendataan. Sedangkan aku belum juga punya data satupun. Ku lirik jam tangan pemberian kakakku ketika aku ulang tahun bulan lalu, ternyata waktu menunjukkan jam 10 siang. Itu artinya aku hanya punya waktu sekitar 3 jam untuk mengumpulkan seluruh data mahasiswa. Ya Tuhan !!!!! Akupun langsung buru – buru mengerjakan yang sudah menjadi tugasku. Tapi, langkahku berhenti di depan Samsat. Ada yang memanggilku, perlahan ku balikkan badan menuju arah suara dan ternyata itu dari kak Tian.... “ A.... a..... ada apa kak ??? “ tanyaku terbata – bata. Entahlah seluruh tubuhku terasa dingin, jantungku berdetak tak menentu. DAG...... DIG..... DUG.... rasanya dunia ini berhenti sejenak. Tuhan, apakah ini yang dinamakan cinta ???? “ Hei, kok bengong sih ??? “ “ Ma... maaf kak !!! “ “ Kamu baru nyari data ya ??? Tenang aja kok karena udah kakak handle semuanya tinggal angkatan kamu yang belum kakak data. Nah, sekarang tugas kamu ya !!! Kakak tunggu di POSA... Oke... “ “ I.... ia.... kak !!! makasih ya kak udah bantuin... “ Kemudian kak Tian melemparkan senyumnya yang manis kepadaku lalu berlalu. Sedangkan aku masih terpaku akan senyumannya. “ Ayo, pasti habis kesambet setan Cristian Purnomo ya ??? “ ledek Sinta “ Kalian ini ngagetin aja... gimana kalo gw jantungan terus mati berdiri ??? Lagipula gw bukan kesambet setan tau. Sembarangan aja kalo ngomong !! Gw itu habis ngeliat malaikat “ ucapku sewot “ Ia deh malaikat, tapi kalo lo mati berarti kak Tian buat gw dong ??? “ goda Jovi “ Jjjjooooovvviiii...... !!!!! Awas ya lo gw bakal ngegentayangin lo tiap malam !!! “ Begitulah pesona kak Tian yang mampu membuatku tak dapat bernafas. Selalu berusaha mencari perhatiannya dalam gelap. Ya Tuhan, betapa sempurnanya ciptaan – Mu ini. * * * Karena POSA aku bisa melihat kak Tian, hanya dengan melihatnya saja hati aku sudah cukup bahagia. Untungnya POSA sering mengadakan acara – acara seperti kebakhtian tiap hari jum’at sehingga membuat aku semakin sering bertemu dengan kak Tian. Ya, kak Tian memang sangat rajin ikut kegiatan keagamaan, apalagi dia adalah anak pelayanan. Semakin sering aku bertemu dengannya semakin besar rasaku padanya. Jujur aku sendiri tidak tahu apakah ini cinta atau hanya kagum karena Tuhan menciptakannya begitu sempurna. Ya Tuhan, beritahu aku apa yang terjadi padaku dan apa yang harus aku lakukan ? Natal semakin dekat, aku dan teman – teman POSA semakin sibuk begitu pula dengan kak Tian sebagai ketua. Tiap tahun kampus kami selalu mengundang artis ibukota yang beragama Nasrani untuk ikut Natal bersama dan tahun ini kami mengundang Delon. Berhubung kak Elis, selaku koordinator artis tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit. Maka kak Tian lah yang mengambil alih untuk berhubungan dengan manager Delon. Alhasil dia semakin sibuk. Di balik semua itu aku bersyukur kepada Tuhan karena membuat aku semakin dekat dengan kak Tian. Ya Tuhan, kenapa otakku terus – terusan di penuhi oleh kak Tian ya ??? Dosakah aku jika aku mencintainya ??? Maafkan aku Tuhan jika Natal tahun ini aku jadikan alas an untuk terus bersamanya.... Tapi, ada hal penting yang tidak aku ketahui tentang kak Tian yaitu apa dia juga memiliki rasa yang sama denganku atau hanya menganggapku sebagai junior ??? Karena dia dingin terhadap wanita juga sangat pendiam, maka akupun tak tahu apakah dia telah memiliki kekasih atau belum. Yang aku tahu saat ini adalah aku hanya ingin terus bersamanya. Dddddrrreeeetttt...... Hape Nokia kesayanganku berbunyi. Akupun segera merogoh tasku. Di layarnya tertulis satu pesan. Aku pun segera membacanya. Tuhan, apakah aku bermimpi ??? Pesan itu dari kak Tian, Cristian Purnomo. Dan tiba – tiba dadaku berdetak dengan cepat. Paaaaggggiii..... Qm pasti msh tbaring d t4 tidur y ??? Mentang2 libur, malah males2an... Ayo bangun !!! hari ni qm k gereja g ???? Plng gereja q tunggu d taman y... Qt msh hrs ngebahas ttg psiapan natal. Jgn smp telat !!! Send to : Arjunaku ( 0879998866xx ) Setelah membaca pesan singkat itu, hati aku semakin berbunga – bunga. Terima kasih Tuhan, Engkau mengawali hariku di minggu ini dengan kebahagiaan... Tanpa berfikir panjang akupun langsung membalasnya. Pppppaaaaagggiii jg kak !!!! Q tuh udh bngun dr td tau, nih lg siap2 mo k gereja. Oc smp ketemu d taman y kak !!! GBU..... Sending : Arjunaku ( 0879998866xx ) Usai membalas akupun langsung bersemangat untuk ke gereja. Mama bingung melihat tingkahku. Biasanya aku selalu cuek jika mau ke gereja, tapi hari ini aku sibukmemilih – milih baju terbaik karena setelah menemui sahabat sejatiku, Tuhan Yesus. Aku akan menemui pujaanku, kak Tian. Karena hari ini hari spesial maka aku harus persiapkan diri dengan sebaik – baiknya agar tidak mengecewakan. * * * Sesuai dengan janji, usai dari gereja akupun pergi menemui kak Tian di taman. Aku tak ingin membuatnya menunggu terlalu lama. Selama perjalanan aku tak dapat mengendalikan perasaanku, tanpa sadar aku jadi senyum – senyum sendiri. “ Maaf kak telat... Kakak udah lama menunggu ?? “ “ Hey, kamu cantik sekali !!! Untuk gadis secantik kamu tenang aja walaupun harus nunggu berjam – jam pasti akan ikhlas kok... “ “ Ya Tuhan, kak Tian bilang aku cantik ??? Duh, aku benar – benar seneng banget.. “ bisikku dalam hati. “ Aku ga becanda kok, kamu memang cantik... Aku juga baru sampai.. “ Aku tak dapat menutupi perasaan ini. Apalagi dia tak henti – hentinya menatapku. Berkali – kali aku alihkan pandangannya, tapi tetap saja tak bisa. Aku tak dapat berkutik lagi. Tuhan, keluarkan aku dari perasaan ini agar aku tak terlihat bodoh karena grogi... Aku berusaha untuk rileks, walaupun sesekali rasa salah tingkahku muncul. Puji syukur akhirnya usai juga semua tugas untuk persiapan Natal. Semoga berjalan dengan lancar. Karena terlalu asyik, kami tak menyadari hari telah gelap. Matahari telah kembali ke peraduannya dan berganti tugas dengan bulan. Karena sudah malam kak Tian pun mengajakku untuk makan. Hati aku makin senang dong karena ini kesempatan langka banget, aku akan makan malam dengan pujaanku. Usai makan malam, diapun mengantarkanku pulang. Tapi, sayang dalam perjalanan pulang tiba – tiba hujan deras. Kamipun berteduh di depan toko yang telah tutup. Hanya ada aku, kak Tian, dan hujan. Kak Tian membuka jaketnya dan memberikannya padaku. Ya Tuhan, dia ternyata perhatiaan juga. Semoga hujan ini lama agar aku bisa lebih lama bersamanya. * * * Malam Natal pun akhirnya tiba. Tahun ini semua keluargaku yang di Medan datang untuk merayakan Natal bersama di Jakarta. Ada orang tuaku, kak Meli, Oma, Opa, dan semua keluarga Sibarani berkumpul di rumahku. Aku tak henti – hentinya mengucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas semua yang telah Ia berikan kepadaku. Ku lirik jam tangaku, waktu menunjukkan jam 12 malam. Semua bersuka cita melewatkan Natal yang penuh keceriaan. Usai dari gereja, kamipun mulai menyantap hidangan yang mama buat juga tak lupa tradisi dalam keluarga kami yaitu saling bertukar kado. Aku dapat I – Pod dari kak Meli, ia memang paling tahu apa yang aku mau. Sebaliknya aku memberikannya sebuah tas yang telah lama ia inginkan. Aku sengaja menyisihkan tiap uang jajanku dan untung sebelum Natal tiba aku mampu membeli tas itu dengan tabunganku sendiri. Ketika asyik bertukar kado, tiba – tiba Sinta dan Jovi muncul. Kamipun saling mengucapkan selamat Natal. Ada yang kurang, seluruh keluarga dan juga kedua sahabat aku sudah ada di sini. Andai saja kak Tian juga ada di sini. Kira – kira dia lagi apa ya di malam Natal ini ??? Ddrrreeettt..... dddrrrreeettt..... Hapeku bergetar. Aku segera meraihnya di atas meja. Tertulis pesan dan itu dari kak Tian. Selamat Natal..... Oia, q da d taman dekat rmh qm. Qm dtng k sini y bareng Sinta&Jovi, qt rayakn natal bsama. Send to : Arjunaku ( 0879998866xx ) “ Kok Sinta dan Jovi juga di ajak sih ??? Apa kak Tian gga mau ngerayain Natal hanya berdua denganku ??? “ bisikku dalam hati. Setelah mengatakan pada Sinta dan Jovi, kamipun berpamitan dengan keluargaku dan langsung menuju taman. Taman itu tak jauh dari rumahku, hanya beda satu blok saja. Setibanya kami di taman, kami terkejut karena tak hanya kak Tian yang ada di sana. Tapi, juga kak Elis. Hati aku merasa sangat gelisah. Kedua sahabatku mengerti gundah di hatiku, mereka memegang tanganku sambil berjalan ke arah kak Tian dan kak Elis. “ Hei, selamat Natal ya !!! “ ucap kak Elis dengan ramah “ Sama – sama kak !!! Oia, kok kak Elis dan kak Tia nada di sini sih ??? “ tanya Sinta “ Kalian pasti heran ya kenapa kami ada disini ??? Kakak tak hanya undang kalian, tapi juga semua panitia Natal kok. Nah, tuh mereka semua datang !! : jawab kak Tian Tak lama kemudian taman yang sepi itu berubah menjadi sangat ramai oleh kehadiran teman – teman panitia Natal. Ternyata ini semua adalah pesta Natal kecil – kecilan yang di buat oleh kak Tian dan kak Elis. “ Teman – teman minta perhatiaannya sebentar dong !!! “ kak Tian mengawali acara “ Sebelumnya aku mengucapkan selamat Natal untuk kalian semua. Semoga Tuhan Yesus selalu bersama kita semua. Amien... “ “ Aku berdiri disini ingin mengatakan kepada kalian kalau selama ini aku dan Elis adalah sepasang kekasih. Tak ada yang tahu padahal kami udah pacaran sejak masuk kuliah dan sekarang di depan kalian semua aku akan melamarnya. “ Ddduuuuuaaarrrr...... Terasa petir menyambar tubuhku. Tubuhku lemas. Aku tak kuasa saat kak Tian memasangkan cincin di jemari kak Elis. Aku mencoba bertahan untuk tetap tegar. Sinta dan Jovi menguatkanku dengan menggenggam tanganku. Tapi, aku hanyalah manusia biasa. Aku tak ingin merusak kebahagiaan mereka, akhirnya akupun pamit pulang. Dalam perjalanan, airmataku jatuh dengan derasnya. Hatiku sangat sakit. Aku malu, sangat malu karena aku berfikir bahwa perhatiaannya itu adalah bentuk cintanya kepadaku. Tapi, ternyata dia adalah milik orang lain bukan milikku. Aku marah dan membenci diriku sendiri karena terlalu bodoh mencintai orang yang tidak pernah mencintaiku. Ya Tuhan, kenapa dia harus hadir dalam hidupku ??? Semuanya telah hancur tanpa ada sisa. Aku hanya bisa mencintainya dalam hati tanpa dia tak pernah tahu tentang itu. Di sini ada cinta yang tulus untuk Cristian Purnomo.... “ Terima kasih Tuhan, Engkau masih memberikan aku kesempatan untuk merasakan cinta – Mu. Tak ada yang abadi dan membuat aku lebih bahagia selain pelukkan – Mu saat aku terjatuh. Tuhan, aku mencintai – Mu........ “ THE END
Share this post :

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ary puteri makassar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger