Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aksi mimbar mahasiswa bersatu
menuju KONAMI (Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia) 270112 dan aksi
1.000 lilin memperingati 40 hari meninggalnya Sondang Hutagalung,
mengajak kepada seluruh elemen mahasiswa Indonesia untuk menghadiri
konsolidasi pada 27 Januari 2012.
Aksi solidaritas yang berlangsung di depan Taman Ismail Marzuki (TIM),
Jakarta Pusat, itu mengajak mahasiswa bergerak dan bersatu untuk
menyelamatkan negeri. Karena pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono dianggap telah gagal mengemban amanat konstitusi
negeri.
"Rezim telah melanggar empat pilar negara. Karena itu ini saatnya
mahasiwa bergerak dan bersatu melakukan perubahan untuk menyelamatkan
negeri. Ini akan menjadi harapan bersama, karena pemerintahan SBY tak
bisa dipertahankan lagi," ujar Yudi Rijali Muslim, mahasiswa Univeritas
Pamulang yang sekaligus Humas Konami, baru-baru ini.
Hal serupa juga disampaikan Humas Konami dari Universitas Bung Karno
Deni Ardiansyah. Menurut Deni, saat ini mahasiswa bukan lagi merumuskan
tapi sudah waktunya menentukan sikap untuk menyelamatkan negeri ini.
"Mahasiswa bukan hanya merumuskan tapi sudah saatnya menentukan sikap.
Makanya kami menyerukan seluruh mahasiswa Indonesia untuk datang ke
Jakarta melakukan konsolidasi yang akan berlangsung di Kampus Usni pada
27 Januari nanti," ujar Deni berharap.
Deni menjelaskan, hal utama yang menjadi perhatian dalam konsolidasi
tersebut bahwa mahasiswa harus bersama-sama untuk melangkah dalam
perjuanganya. "Bahwa negeri ini harus segera diselamatkan, faktanya
negeri dan pemimpin negeri ini sudah rusak, jangan sampai kita bagian
negeri ini rusak tanpa berbuat apapun."
Deni berharap, konsolidasi sebagai upaya mahasiswa dalam melakukan
perubahan ini dapat mewujudkan perubahan yang nyata di negeri ini. "Bagi
kami ini konsolidasi habis-habisan dari aksi-aksi sebelumnya. Karena
itu seluruh kawan-kawan yang tergabung KONAMI dapat menyerukan ini harus
luas. Bahwasanya betapa pentingnya upaya untuk perubahan negeri ini,"
imbuhnya.
Posting Komentar